Dampak Globalisasi dalam Kebudayaan Indonesia

22.36 0 Comments


Globalisasi berasal dari kata global atau globe yang artinya dunia atau mendunia. Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Sementara itu, Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global.
Globalisasi bukanlah suatu proses yang baru. Globalisasi berawal sejak akhir abad ke 19 dan awal abad 20. Globalisasi berkembang pesat setelah terjadi revolusi besar-besaran, yaitu dengan berkembangnya alat komunikasi dan transportasi, berupa internet. Hal ini, menyebabkan terjadinya pembangunan di segala bidang berkembagn pesat.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga mengalami dampak dari pesatnya pengaruhglobalisasi. Sebagaimana yang terjadi di negara lain, globalisasi memberi pengaruh yang positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional meliputi berbagaisektor kehidupan seperti budaya dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial - yang secara cepat maupun lambat mempengaruhi identitas kebudayaan nasional Indonesia.

Pengaruh positif globalisasi terhadap budaya berpolitik adalah tumbuhnya kesadaran untuk menjalankan pemerintahan secara terbuka dan demokratis sebagaimana yang telah dijalankan oleh negara-negara demokratis di seluruh duniaPada sektor ekonomi, dengan terbukanya pasar internasional, budaya bersaing secara positif sudah mulai mempengaruhi pola pikir mayoritas pengusaha di Indonesia. Budaya tersebut memotivasi para pelaku usaha untuk menciptakan produk barang dan jasa yang mampu bersaing di masyarakat international. Pada bidang sosialglobalisasi menularkan budaya berpikir global, etos kerja dan disiplin yang tinggi serta semangat untuk maju yang pada akhirnya mencipatkan identitas bangsa yang lebih positif di tingkat dunia.

Globalisasi telah mempengaruhi semua aspek kehidupan dalam masyarakat, mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, dan bahkan budaya. Kebudayaan sendiri dapat diartikan sebagai nilai-nilai (value) atau persepsi yang dianut oleh masyarakat mengenai suatu hal. Nilai dan perspektif berkaitan erat dengan kejiwaan/psikologis manusia yang disadarinya. Sedangkan, kejiwaan sendiri berkaitan dengan apa yang dipikirkan. Pemikiran ini muncul karena adanya pendidikan dari apa yang ia pelajari di lingkungan. Sedangkan lingkungan menyediakan berbagai hal yang baik maupun yang buruk dan semua itu, sebelum diambil haruslah melalui filter yang baik, karena tanpa filter akan terjadi adopsi nilai yang buruk dan pada akhirnya menghasilkan manusia yang berbudaya buruk pula. Ciri-ciri terjadinya globalisasi terhadap kebudayaan, yaitu: 
a.    Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
b.    Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya
c.    Berkembangnya turisme dan pariwisata
d.    Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain
e.    Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain
f.  Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA. Sehingga, proses persebaran budaya semakin cepat
g.    Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
h.    Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa

Globalisasi berpengaruh besar terhadap kebudayaan Indonesia, khusunya dalam bidang pembangunan. Namun, globalisasi juga berdampak buruk pada bangsa Indonesia. Berikut ini merupakan pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan Indonesia:


a.    Pengaruh globalisasi terhadap nilai nasionalisme di kalangan generasi muda
Persebaran arus informasi yang cepat, membuat siapa saja dapat mengakses berbagai informasi dengan mudah. Dampak positifnya adalah informasi dan komunikasi dapat dilakukan dengan mudah, sistem pembelajaran menjadi semakin mudah, kebutuhan manusia semakin mudah terpenuhi, dan berbagai hal dapat diinformasikan dengan mudah. Namun, kemudahan ini bila tidak diimbangi dengan filter yang baik dalam diri dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan, salah satunya adalah penyimpangan perilaku budaya khususnya dikalangan generasi muda.
Penyimpangan yang umumnya ditampilkan oleh generasi muda adalah masalah perilaku sosial, seperti gaya hidup konsumtif, individualistik, gaya perilaku dan penampilan yang kebarat-baratan, kurangnya sopan santun dan etika, tutur kata yang tidak sopan, dan lebih lagi lupa akan budayanya sendiri, yaitu masyarakat yang berbudaya timur (budaya luhur sopan santun).
Perkembagan alat komunikasi menyebabkan berbagai hal dapat diakses dengan mudah dan murah. Namun, tanpa disertai dengan filter yang baik, hal ini sering disalah gunakan oleh remaja, seperti untuk membuka situs-situr porno melalui Hp atau perangkat lainnya, seperti komputer.
Dilihat dari tingkah lakunya, banyak pemuda Indonesia yang kini tidak memiliki kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitarnya, tidak memiliki sopan santun, tidak mau melestarikan budaya nasional Indonesia, dan bahkan cenderung menginginkan kebebasan dan keterbukaan yang diluar batas, sehingga mereka bebas untuk berbuat sesuka hati. Wujud riilnya dapat terlihat dari banyaknya geng-geng motor di Indonesia yang sering membuat keonaran di masyarakat, banyaknya generasi muda yang terjerumus pada narkoba dan pergaulan bebas.
Hal ini menyebabkan rusaknya moral bangsa Indonesia. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Secara umum pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme, yaitu:
1)    Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Hal ini membuat bangsa Indonesia cenderung menerapkan asas liberalisme daripada asas Pancasila
2)    Dari aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, dan Pizza Hut) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
3)  Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dianggap sebagai kiblatnya
4)  Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi
5)    Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
b.    Pengaruh globalisasi terhadap kestabilan nasional di Indonesia
1)  Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Namun, dampak negatifnya adalah demokrasi sering disalah gunakan untuk menciptakan suatu kebebasan liberalis, seperti kebebasan seni berupa film yang mengandung unsur-unsur ponografi
2)  Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dampak negatifnya, masyarakat cenderung konsumtif, SDM Indonesia yang kurang kompeten akan tergilas oleh tenaga asing yang bekerja di Indonesia. Sehingga, pengangguran makin meningkat, dan hal ini juga menyebabkan tindak kejahatan makin meningkat pula
3)    Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. Namun, masuknya budaya asing tanpa disertai filter yang kuat, menyebabkan moral bangsa menjadi hancur dan lunturnya rasa nasionalisme



sumber:
http://haritsmasduqi.blogspot.com/2012/11/pengaruh-globalisasi-terhadap.html
http://euislatifah.blogspot.com/2013/08/pengaruh-globalisasi-terhadap.html
batalhadapesada.blogspot.com

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: